Astoko's

Blog yang untuk hanya sekedar iseng . . .



Beberapa hari yang lalu aku berkunjung ke kota Lamongan. Tak lupa juga merasakan beberpa kuliner khas Lamongan. Pagi hari menjelang siang, ku mulai perjalananku dengan menyusuri kota lamongan, melihat-lihat bangunan khas lamongan, pertama aku ke Stadion Surajaya tempat dimana tim sepak bola Persela Lamongan latihan. Lalu juga ke pasar ikan yang merupakan tempat jual dan beli ikan-ikan hasil petani tambak, di pasar ikan tersebut ikan yang dijual belikan kebanyakan adalah ikan bandeng, namun juga terdapat beberapa hasil tambak lainnya seperti udang fanami, ikan gurami, ikan bader, ikan tumbro, dan beberapa yang lainnya. Tak lupa juga kami melihat-lihat aloon-aloon kota Lamongan, terdapat beberapa mainan anak-anak dan taman bermain. Hari menjelang siang, kusempatkan juga untuk melihatlihat SMA terfavorit di kota Lamongan, yaitu SMA N 2 Lamongan, sekolah yang katanya telah berstandar internasional itu.
Setelah melakukan perjalanan tadi, capek juga rasanya, lapar juga perutku. Kini saatnya makan siang. Untuk makan siang aku ingin merasakan makanan khas lamongan.
Terdapat berberapa macam makan khas kota Lamongan. Yang paling terkenel diantaranya adalah soto ayam Lamongan. Kebetulan sekali ada penjual soto ayam Lamongan di sebelah selatan SMA N 2 Lamongan. Ku pilih untuk membelinya disitu. Di penjual soto yang membawa gerobak di pinggir jalan. Latar yang sederhana dan santai untuk makan siang kali ini. Tak lama ku pesan makanan itu, soto dengan isi ayam dan aroma sedap itu pun sudah siap dihidangkan. Langsung saja ku sikat hidangan itu. Enak, lezat dan reasanya khas sekali, ku rasakan kanikmatan sato khas kota Lamongan ini. Harganya pun juga sederhana, kita cukup dengan merogok kocek Rp. 6000,- sudah bisa merasakan kuliner khas kota Lamongan ini.
Sore harinya, kebetulan sekali Persela (tim sepak bola kota Lamongan) sedang ada pertandingan di Stadion Surajaya kota Lamongan. Persela melawan Sriwijaya FC. Tak sia-sia ternyata, hasilnya cukup memuaskan, Persela unggul 3-1 atas Sriwijaya FC.
Malam harinya ku sempatkan juga untuk menyusuri lagi dan mengamati keramaian kota Lamongan. Tak aku kira, di pinggir-pinggir jalan kota diramaikan dengan penjual makanan secara lesehan, dan ternyata itu adalah makanan khas Lamongan juga, tempatnya tepat di sepanjang jalan Lamongan Plaza. Nasi boran, ya, nasi boran namanya. Nama yang asing karena baru kali ini aku mendengarnya. Kebetulan sekali, aku juga sudah lapar. Ku pilih salah satu penjual diantara beberapa penjual yang berjejeran itu. Muailah ku pesan makanan itu untuk makan malamku. Nasi boran, kok aneh ya namanya. Setelah ku tanyakan, nama itu berhubungan dengan istilah boranan yaitu tempatnya yang lesehan dan sangat sederhana, sedangkan nama boran itu adalah makanan itu sendiri.
Nasi boran terdiri dari nasi putih biasa, sambel yang bewarna kemerahan seperti bumbu masakan, lentho yaitu gorengan yang terbuat dari pohung yang diolah, serta ditambah lagi dengan lauknya, tak lupa juga dibubuhi tambahan rempeyek yang gurih dan renyah. Disini terdapat bermacam-macam lauk, kita tinggal memilihnya. Ada ayam goreng, lele goreng, bandeng goreng dan beberapa lauk gorengan lainnya. Ku santap saja makanan yang dihidangkan dengan wadah kertas bungkus tersebut. Murah juga ternyata, hanya dengn Rp. 5000,- saja untuk 1 porsinya.
Hufh, perjalanan yang berkesan, kuliner yang sangat asyik. Lain kali kita sambung lagi. Kalau anda sedang berkunjung di kota Lamongan, jangan lupa untuk mencicipi makanan khas Lamongan ini, dijamin gak akan mengecewakan. OK !!!

0 komentar:

Posting Komentar

About this blog

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

About Me

Foto saya
Aku adalah aku(nanti kamu tahu sendiri)

Labels